You are here: Home > > Telemedisin Dalam Aplikasi Jaringan

Telemedisin Dalam Aplikasi Jaringan

Telemedisin atau teleradiologi dalam jaringan merupakan elemen yang disebut PACS (Picture Archiving and Communication System) yang terdiri dari akusisi, penyimpan dan pengarsipan, pengaksesan, manipulasi dari informasi citra digital, dan transmisi. Dengan teknologi ini tidak lagi akan terjadi transportasi fisik X-ray antara departemen radiologi dan klinik. Dalam akusisi data, untuk memenulli syarat ekonomis, keandalan, dan kecepatan tinggi, fasilitas transmisi citra memerlukan jaringan kecepatan tinggi dengan media fiber optik sedangkan transmisi data dan informasi lainnya dari pasien dapat menggunakan standar industri Ethemet dengan kecepatan yang lebih rendah. Fasilitas penyimpan perlu memenuhi syarat keandalan, kecepatan, keamanan, dan ekonomis. Penyimpan dapat terdiri dari penyimpan data citra dalam jangka pendek dan jangka panjang. Penyimpan dalam jangka pendek dapat berupa dics array yang dapat diakses sangat cepat dengan kompresi 'lossless' dengan ratio kompresi yang kecil. Data tekstual dapat disimpan dalam basis data terpisah. Data citra yang tersimpan dalam disc array dapat diakses oleh workstation melalui jaringan fiber optik. Setelah data citra selesai dievaluasi dan dilaporkan oleh bagian radiologi, data citra dapat disimpan dalam disk optik pada keadaan terkompres dengan rasio kompresi yang cukup tinggi. Untuk penampilan data citra diperlukan suatu monitor dengan resolusi yang sangat tinggi bagi kebutuhan diagnostik. Di samping itu, masih diperlukan suatu sistem manajemen data untuk memanipulasi data citra supaya pengguna dapat dengan mudah mencari dan menampilkan citra yang dibutuhkan untuk suatu keperluan klinis tertentu.

PACS merupakan salah satu komponen dalam sistem infommasi kesehatan yang mempunyai kompleksitas teknologi yang tinggi. Implementasi PACS dikaitkan dengan sistem informasi radiologi dan rumahsakit (RIS dan HIS) diharapkan memperbaiki kualitas dari pelayanan pasien dan mendukung pekerjaan administratif sehingga memperbaiki efisiensi rumah sakit.

Pengembangan PACS terkait erat dengan pengembangan teknologi untuk peralatan pencitraan kedokteran, penyimpan dan pengarsipan, jaringan, workstation, dan tampilan. Instalasi ini sangat bervanasi dalam perangkat keras dan lunak, level interkoneksi dan integrasi fungsional dan berbagai sistem informasi seperti PACS, RIS (Radiology Information System), HIS (Hospital Information System) dan sistem departemen lainnya. RIS berhubungan dengan aliran dari informasi administratif seperti penerimaan pasien, penjadwalan ruang pemeriksaan dan peralatan, dan keuangan. PACS dan RIS dapat dikombinasikan ke dalam suatu manajemen citra, pengarsipan, dan sistem komunikasi (IMACS). Integrasi akan menghasilkan akses yang cepat dan mudah ke semua data yang relevan dari pasien, tidak tergantung lokasi penyimpanan data.

Data terbesar yang dihasilkan dalam rumahsakit berasal dari data citra dalam departemen radiologi. Sebagai perbandingan, bila dalam suatu rumah sakit volume data untuk RIS sekitar 3 MB per hari, maka volume data citra diperkirakan sekitar 10-15 Gbytes per hari.

Pengarsipan digital didesain untuk dapat diakses dengan cepat dari workstation untuk semua citra pasien selama dirumahsakit. Hal ini memerlukan suatu pengarsipan sentral yang terdiri dari peralatan penyimpan besar yang juga andal terhadap kehilangan data. Untuk pasien yang diperbolehkan pulang, citra disimpan pada penyimpan cadangan seperti disk optik dalam bentuk terkompres dengan perbandingan 2.5:1. Disk ini diorganisasikan dalam bentuk "jukeboxes". Satu jukebox mempunyai kapasitas dari beberapa ratus Gbytes sampai beberapa Tbytes. Sebagai estimasi untuk suatu rumahsakit, akses langsung untuk satu tahun memerlukan sekitar 2,5 Tbyte. Jaringan komunikasi yang diperlukan untuk mendukung perkiraan kapasitas input-output sebesar 100-150 Gbyte transfer per hari adalah merupakan jaringan kecepatan tinggi.
Pengolahan dan Analisis Citra
Workstation diagnostik dapat digunakan untuk memproses citra sehingga memberikan visualisasi yang lebih baik pada monitor. Pada umumnya radiolog sering menggunakan pengolahan citra sederhana seperti perbesaran, rotasi, transformasi level dan lebar jendela yang mirip dengan mengamati citra film menggunakan cahaya kuat dan redup atau merubah kurva gradasi intensitas. Pengolahan yang lain membutuhkan usaha lebih lanjut untuk dapat diterima oleh radiolog.

Dalam pengolahan citra medis kami telah mengembangkan prosedur perbaikan citra, deteksi tepi, analisis citra, perbesaran, pewarnaan semu, komputasi geometris, dan kompresi data citra. Untuk memenuhi kebutuhan pengolahan kecepatan tinggi, kami menggunakan prosesor citra TMS320C80 yang diantarmukakan pada komputer. Waktu eksekusi yang dibutuhkan untuk menjalankan perbaikan citra dan kompresi adalah sekitar 10-40 milidetik. Hal ini memungkinkan pengolahan waktu riel untuk diimplementasikan.
Standard
Standard merupakan suatu kesepakatan untuk mengimplementasikan teknologi dan menjamin kemampuan komunikasi antara peralatan-peralatan yang dihasilkan oleh manufaktur yang berbeda. Standard memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar kota dan negara.

Standard yang dibutuhkan mencakup antara lain infrastruktur informasi, komunikasi, dan interoperabilitas, representasi informasi, sekuritas dan konfidensial, pencitraan, dan dokumentasi. ACR (the American College of Radiology) dan NEMA (the National Electrical Manufacturers Association) menghasilkan DICOM (Digital Imaging and COMmunication) untuk standardisasi struktur format, parameter citra, pertukaran perintah antara unit, kompresi data citra, deskripsi obyek data. DICOM juga mendefinisikan persyaratan antar muka antara PACS dan HIS/RIS IPI (Image Processing and Interchange standard) adalah standard berorientasikan citra untuk pengolahan data dan komunikasi. Standardisasi ini adalah penting untuk memberikan garansi kompatibilitas dari subsistem. Hal ini melibatkan header dan format citra, protokol komunikasi, antarmuka peralatan, format penyimpan, elemen kontrol dan antarmuka pengguna. Subsistem PACS mungkin berasal dari supplier yang berbeda.

Subsistem-subsistem ini dapat merupakan modalitas pencitraan, pengolahan citra, workstation diagnostik, database, jaringan komunikasi, dan peralatan lainnya. Standard penting yang dikembangkan untuk RIS adalah OSI, DICOM, dan IPI. OSI terdiri dari tujuh lapis fungsi, dengan tiap lapis mendefinisikan aturan untuk protokol komunikasi. TCP/IP adalah yang paling umum.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > ANALISA PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA

ANALISA PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA

Rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dimana kesehatan merupakan kebutuhan bagi semua lapisan. Adapun didalam perkembangan teknologi yang pesat dan persaingan yang semakin ketat, maka rumah sakit dituntut untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya didalam memenuhi kebutuhan pasien. Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dapat diukur dari tingkat kepuasan pasien. Pada umumnya pasien yang merasa tidak puas akan mengajukan komplain pada pihak rumah sakit. Komplain yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan menurunnya kepuasan pasien terhadap kapabilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Adapun komplain terbanyak berasal dari pasien instalasi rawat inap yang merasa tidak puas terhadap pelayanan rumah sakit. Dilain pihak pasien instalasi rawat inap merupakan konsumen yang memberikan pemasukan terbesar bagi pihak rumah sakit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan rawat inap di dalam memenuhi kebutuhan pasien. Untuk dapat meningkatkan kinerjanya maka pihak rumah sakit harus dapat meningkatkan efektifitas dengan melakukan efisiensi proses pelayanannya. Dengan pendekatan Lean Six Sigma diharapkan rumah sakit dapat mengurangi jumlah komplain dengan meningkatkan kinerja rumah sakit di dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pasien.

Berdasarkan analisa FMEA terdapat 4 Risk Priority Number Dari Waste yang memiliki nilai RPN tertinggi antara lain Entry data PX dan tagihan yang masih dilakukan secara manual dengan nilai RPN 420, bagian administrasi tutup di akhir pekan 360, kamar kurang bersih dan tidak nyaman 270 dan turn over perawat dengan nilai RPN 250, untuk itu perlu dilakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan, menugaskan petugas di bagian administrasi pada hari sabtu dan minggu, membangun teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja rumah sakit. pengembangan ini dilakukan dengan mengimplementasikan modul billing system, registrasi pasien dan rekam medik di dalam sistem pelayanan yang terkomputerisasi, menyediakan formulir terstruktur tentang kebutuhan, keluhan dan kepuasan pelanggan dan meningkatkan efetivitas kerja dan motivasi perawat dengan meningkatkan kesejahteraan dan melakukan efisiensi jumlah perawat di instalasi rawat inap. Implementasi usulan perbaikan tersebut dapat meningkatkan value pelayanan pasien rawat inap sebesar 0,122.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > Mengenal Konsep Dasar Six Sigma

Mengenal Konsep Dasar Six Sigma

Oleh: Kasno Abd. Rachman

Salah satu pertanyaan penting yang selama ini mengusik kalangan bisnis adalah how to maintain the succession? Apakah jawaban yang paling tepat? Jawabannya terletak pada konsep Six Sigma. Tulisan ini mengajak Anda untuk mengenali konsep tersebut. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, simak dulu mutiara kata dari Peter Drucker yang berbunyi:

"Bila kita melihat suatu bisnis sukses, seseorang pasti pernah mengambil keputusan yang berani"

Itulah konsep Six Sigma

Tantangan Abad ini

Isunya bukanlah, "Bagaimana kita sukses?" melainkan, "Bagaimana kita tetap sukses?" Melakukan perbaikan dan pengembangan yang berkelanjutan adalah sebuah perjalanan yang menuntut komitmen tinggi untuk menghindari kekeliruan yang menjadi sebuah pemborosan. Kekeliruan dan pemborosan yang sebenarnya banyak terjadi pada proses operational sering tersembunyi.

Dua Kategori Pemborosan



Kekuatan

Mengenali dan mengetahui secara baik tentang kekeliruan dan pemborosan yang tersembunyi adalah kekuatan dari manajemen yang disebut Konsep Six Sigma. Kekuatan konsep terletak pada perbaikan proses, perancangan ulang proses dan mengolah ulang proses, terhadap apa saja yang telah merugikan baik secara waktu, uang, peluang dan terhadap pelanggan.

Sebuah metode teknis tingkat tinggi untuk menyelaraskan produk dan proses, ukuran dan statitsik adalah materi kunci dari perbaikan atau peningkatan six sigma, tapi bukanlah penentu keseluruhan. Jadi, apa itu Six Sigma? Sebuah sistim yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai dan mempertahankan, serta memaksimalkan sukses bisnis, yang dikendalikan oleh kekuatan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan, melalui penggunaan fakta dan data, untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali ke dalam proses bisnis.

Atau, secara lebih teknis dan rinci, Six Sigma adalah cara mengukur proses, yang tujuannya mendekati sempurna, disajikan dengan 3,4 DPMO atau sama dengan 6 SIGMA (Defect per Million Opportunities). Sebuah pendekatan mengubah budaya organisasi, agar posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas dan daya saing yang besar.

Tabel Konversi Six Sigma








Tiga Strategi Six Sigma


Target Utama Six Sigma

1. Meningkatkan kepuasan pelanggan

2. Mengurangi Waktu Siklus

3. Mengurangi Defect ( Cacat)

Dari Mana dan Bagaimana Memulai?

Fokus pada hal-hal yang mempengaruhi: biaya, ukuran, kecepatan potential dari Return of Investment (ROI). tentukan skala dan urgensi. Nilai tentang kekuatan dan kelemahan kompetensi inti (proses inti) atau apa yang menjadi aktivitas kritis serta struktur sistem dari bisnis Anda.

Inisiatif menggunakan Six Sigma artinya sebuah keputusan bahwa organisasi akan berubah.

Selanjutnya, tentukan apa yang Anda inginkan untuk dicapai dengan menggunakan Six Sigma, dari tiga alternatif pilihan sasaran Six Sigma:

Sasaran transformasi bisnis: Perubahan utama dalam bagaimana organisasi berjalan, alias perubahan kultur. Contoh: menciptakan sikap berfokus pada pelanggan; melepaskan struktur lama atau cara menjalankan bisnis lama. Sasaran perbaikan strategis: memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan peluang operational. Contoh: memacu pengembangan produk; mempertinggi efisiensi rantau suplai. Sasaran pemecahan masalah: memperbaiki area spesifik atau biaya tinggi, pekerjaaan ulang atau penundaan. Contoh: memperpendek waktu pemrosesan aplikasi; menurunkan volume pengembalian.

Tolok Ukur Keberhasilan Penerapan Six Sigma

1. Tingkat keberhasilan kepuasan pelanggan.

2. Tingkat perubahan pola lama dengan pola baru.

3. Keputusan untuk berubah.

4. Tingkat akurasi atas semua Standar Operating Procedure (SOP).

(Kasno Abd. Rachman, Executive Recruitment Consultant PT. JAC INDONESIA)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > pilih blackberry tour atau nokia e72

pilih blackberry tour atau nokia e72







INILAH.COM, Jakarta – Nokia mengumumkan ponsel bisnis baru E72 sementara RIM memasarkan BlackBerry Tour 9630 yang telah lama menjadi rumor. Mana yang lebih baik?.

Kedua ponsel ini akan tersedia akhir tahun, namun BlackBerry 9630 masuk pasar lebih awal. Dalam ukuran penampilan, E72 dan Tour 9630 sangat mirip.

Desain BlackBrry Tour 9630 lebih lebar tapi lebih tipis dibandingkan E72 yang berbalut logam. Namun kedua ponsel ini sangat ringan hanya 4.5 ons.

Kedua smartphone bisnis itu mengusung layar 2,4 inci, namun BlackBerry Tour menang di kategori ini dengan layar yang lebih terang. Layar BlackBerry memiliki lebih banyak piksel dalam tiap incinya dibandingkan E72.

Tour 9630 memiliki kelebihan fitur keyboard QWERTY khas BlackBerry. Namun Nokia sudah mengejar di bidang ini dimana E72 memiliki tempat keyboard lebih lega berdasarkan desain dari model sebelumnya E71.

Untuk navigasi, BlackBerry menggunakan trackball seperti yang digunakan pada model sebelumnya. Tapi E72 menawarkan hal baru trackpad optical yang mudah dioperasikan.

Menyangkut konektifitas, Nokia E72 terlihat indah di semua sudutnya didukung Wi-Fi, Bluetooth, dan port Infrared. Sementara BlackBerry Tour mengusung fitur Bluetooth dengan A2DP tapi tidak memiliki Wi-Fi. E72 juga memiliki radio FM, sementara Tour tidak.

Kamera juga menjadi pembeda besar antara E72 dan Tour. Perangkat Nokia didukung kamera 5 megapiksel dan kamera kedua untuk video call. Sementara BlackBerry Tour hanya didukung kamera 3.2 megapiksel. Tapi keduanya memiliki fungsi autofocus, flash dan video recording.

Selain itu E72 dan Tour 9630 memiliki built-in GPS, yang digunakan untuk bernavigasi termasuk geotagging foto yang diambil dengan ponsel itu. Namun Nokia telah menambahkan E72 dengan kompas elektronik untuk pengalaman navigasi ynag lebih baik.

Mengikuti toko aplikasi iPhone yang sukses, kedua perusahaan juga mulai terjun ke dalamnya. Nokia mengusung nama Ovi Store sementara Research in Motion merilis BlackBerry App World beberapa bulan lalu. Karena kedua toko aplikasi ini relatif masih muda, maka jumlah aplikasi akan menjadHasil compare antara BlackBerry Bold 9700 Onyx versus Nokia E72 dari yang saya baca di tabloid Pulsa kira-kira seperti berikut:

3 keunggulan yang ada pada BB Onyx

1. Resolusi layar lebih besar yaitu 480 x 360 pixel
2. Push Mail
3. Video Player, karena resolusi layar lebih besar maka tampilan video juga lebih bagus meski format files yang bisa diputar tidak sebanyak symbian phone


5 keunggulan Nokia E72

1. Akses data karena HSDPA 10,2 Mbps dan HSUPA 2 Mbps
2. Document, secara default sudah punya lisensi untuk edit & view file doc atau xls, juga bisa membuka file pdf dan zip, Onyx hanya bisa baca doc/xls dan tidak bisa membuka pdf/zip
3. Memory Internal
4. Kamera 5 megapixel
5. Baterai Lithium Polymer


3 kesamaan Onyx vs E72

1. Wifi Calling, sama-sama belum bisa dijalankan di Indonesia karena belum ada server layanan
2. Music Player
3. Processor


Source : Pulsa Edisi 171 Th VII/2009/ 2 - 15 Desember i keunggulan di antara keduanya.[ito]
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > RFID solusi untuk Pasien Manajemen Rumah Sakit

RFID solusi untuk Pasien Manajemen Rumah Sakit

RFID manfaat sebagai rumah sakit di beberapa aspek, termasuk aset, manajemen pasien dan obat-obatan, RFID menerima banyak perhatian di rumah sakit. DAILY RFID telah meluncurkan HF RFID Kit untuk pasien manajemen rumah sakit, termasuk RFID tag dan pembaca untuk cepat deployment.

Dibangun dari non-allergenic silicon tahan air dan desain, dengan satu kali menggunakan RFID bagian manset lengan kemeja cocok untuk pasien rumah sakit manajemen seperti pasien pemantauan, pengobatan dan catatan baru pengaturan pelacakan di rumah sakit. Selain itu, ia tahan terhadap alkohol dan soaps - persyaratan penting dalam lingkungan rumah sakit.

Rendah biaya RFID pembaca RFID Kit ini mengurangi biaya rumah sakit sistem RFID. Desktop HF-02 dan pembaca Handheld reader DL8033 digunakan untuk bagian manset lengan kemeja kumpulan informasi dan transfer. Genggam dengan reader, staf rumah sakit bisa menerima pasien s real-time informasi saja di samping tempat tidur. Selain itu, staf medis dapat menggunakan pembaca HF-02 untuk membaca / menulis bagian manset lengan kemeja s informasi, menyimpan catatan waktu untuk pasien s informasi prosedur rumit.

Kit RFID yang terintegrasi ke dalam sistem rumah sakit, ia dapat memotong biaya RFID manajemen rumah sakit pasien, sementara pasien lebih memberikan privasi. It menguntungkan baik pasien dan rumah sakit.

Anda bisa mengunjungi http://www.rfid-in-china.com/products_663_1.html untuk informasi lebih lanjut mengenai RFID kit untuk aplikasi rumah sakit.

Tentang DAILY RFID CO, TERBATAS DAILY RFID CO, TERBATAS (http://www.rfid-in-china.com), yang termasuk PAN Group Co, ltd, adalah perusahaan yang memfokuskan pada penelitian dan pengembangan teknologi EPC & RFID di Cina.

DAILY RFID specialize in memproduksi arguably dunia paling lengkap baris RFID Tag, RFID Label, Smart Card dan Reader RFID, yang cocok untuk pasar vertikal, dan telah mendapatkan National Integrated Circuit Card Register Certificate, IC Card Manufacture License dan ISO9001 Kualitas Manajemen Sistem Sertifikasi. Selain itu, kami memiliki sebuah pabrik yang meliputi area 26.000 meter persegi.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > Antisipasi perubahan pola pembayaran pasien dengan sistem casemix

Antisipasi perubahan pola pembayaran pasien dengan sistem casemix

Dear teman-teman IT rumah sakit diseluruh Indonesia.....
Pada awal tulisan ini sebenarnya ada beberapa ide yang sempat terpikirkan untuk ditulis dalam blog ini.... tetapi saya melihat ada satu isue yang sangat hangat yang selalu menjadi pembicaraan teman-teman saya di berbagai rumah sakit pemerintah khusunya di Indonesia.
Apa itu....

Casemix atau INA-DRG.....

Dua kata diatas sangat akrab beberapa tahun belakangan ini.. saya sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Center for Casemix Depkes sekitar tahun 2006 (kalo gak salah inget di Bali waktu itu...).

Sampai saat ini kalau dibilang 100% paham sih enggak juga.. cuma kebetulan saya selalu ditugaskan untuk mengikuti perkembangan casemix oleh manajemen rumah sakit..(oh..ya bwt teman-teman yang baru kenal...saya bertugas di RSUP. Fatmawati Jakarta Selatan).

Nah dalam blog ini saya mau teman-teman berdiskusi curhatatau mengenai casemix terutama INA-DRG dan permasalahannya yang menyangkut informasi teknologi yang mensupport implementasinya.

So...guys. sekian dulu besok kalo saya punya ide saya akan mulai menulis deh...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS