ANALISA PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA
Rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dimana kesehatan merupakan kebutuhan bagi semua lapisan. Adapun didalam perkembangan teknologi yang pesat dan persaingan yang semakin ketat, maka rumah sakit dituntut untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya didalam memenuhi kebutuhan pasien. Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dapat diukur dari tingkat kepuasan pasien. Pada umumnya pasien yang merasa tidak puas akan mengajukan komplain pada pihak rumah sakit. Komplain yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan menurunnya kepuasan pasien terhadap kapabilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Adapun komplain terbanyak berasal dari pasien instalasi rawat inap yang merasa tidak puas terhadap pelayanan rumah sakit. Dilain pihak pasien instalasi rawat inap merupakan konsumen yang memberikan pemasukan terbesar bagi pihak rumah sakit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan rawat inap di dalam memenuhi kebutuhan pasien. Untuk dapat meningkatkan kinerjanya maka pihak rumah sakit harus dapat meningkatkan efektifitas dengan melakukan efisiensi proses pelayanannya. Dengan pendekatan Lean Six Sigma diharapkan rumah sakit dapat mengurangi jumlah komplain dengan meningkatkan kinerja rumah sakit di dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pasien.
Berdasarkan analisa FMEA terdapat 4 Risk Priority Number Dari Waste yang memiliki nilai RPN tertinggi antara lain Entry data PX dan tagihan yang masih dilakukan secara manual dengan nilai RPN 420, bagian administrasi tutup di akhir pekan 360, kamar kurang bersih dan tidak nyaman 270 dan turn over perawat dengan nilai RPN 250, untuk itu perlu dilakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan, menugaskan petugas di bagian administrasi pada hari sabtu dan minggu, membangun teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja rumah sakit. pengembangan ini dilakukan dengan mengimplementasikan modul billing system, registrasi pasien dan rekam medik di dalam sistem pelayanan yang terkomputerisasi, menyediakan formulir terstruktur tentang kebutuhan, keluhan dan kepuasan pelanggan dan meningkatkan efetivitas kerja dan motivasi perawat dengan meningkatkan kesejahteraan dan melakukan efisiensi jumlah perawat di instalasi rawat inap. Implementasi usulan perbaikan tersebut dapat meningkatkan value pelayanan pasien rawat inap sebesar 0,122.
Berdasarkan analisa FMEA terdapat 4 Risk Priority Number Dari Waste yang memiliki nilai RPN tertinggi antara lain Entry data PX dan tagihan yang masih dilakukan secara manual dengan nilai RPN 420, bagian administrasi tutup di akhir pekan 360, kamar kurang bersih dan tidak nyaman 270 dan turn over perawat dengan nilai RPN 250, untuk itu perlu dilakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan, menugaskan petugas di bagian administrasi pada hari sabtu dan minggu, membangun teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja rumah sakit. pengembangan ini dilakukan dengan mengimplementasikan modul billing system, registrasi pasien dan rekam medik di dalam sistem pelayanan yang terkomputerisasi, menyediakan formulir terstruktur tentang kebutuhan, keluhan dan kepuasan pelanggan dan meningkatkan efetivitas kerja dan motivasi perawat dengan meningkatkan kesejahteraan dan melakukan efisiensi jumlah perawat di instalasi rawat inap. Implementasi usulan perbaikan tersebut dapat meningkatkan value pelayanan pasien rawat inap sebesar 0,122.
Read User's Comments (0)